Koperasi
Coop DZ Bank Jerman
Sebagai tanah tempat
lahirnya koperasi kredit, Jerman memiliki beberapa bank koperasi yang
kinerjanya menjulang tinggi. Salah satunya DZ Bank, yang bercokol dalam daftar
lima besar bank di Jerman. Sejarah
panjang koperasi kredit di Jerman, tidak berhenti sebatas nostalgia yang hanya
indah dikenang. Tapi, benar-benar telah menjadi akar kokoh, yang sanggup
menopang perkembangan koperasi di sektor perbankan, hingga menumbuhkan bank
koperasi yang bisa melayani rakyat. Di level nasional, bank koperasi tersebut
memiliki pusat yang bernama Deustche Zentralgenossenschaftbank (DZ Bank) atau
Bank Koperasi Sentral Jerman.
Dengan kinerjanya yang menjulang, DZ Bank masuk dalam daftar lima besar bank di Jerman. Jika digabung dengan jaringannya yang terdiri dari 1.250 ribu bank lokal, sekitar 60 persen pangsa pasar kredit di negara berpenduduk 82,5 juta jiwa ini, dikuasai oleh koperasi. Jadi lebih besar dari bank swasta terkenal seperti Deutsche Bank atau Dresdner Bank. DZ Bank sendiri memiliki cabang 14 ribu unit, yang tersebar di seantero Jerman.
Dengan kinerjanya yang menjulang, DZ Bank masuk dalam daftar lima besar bank di Jerman. Jika digabung dengan jaringannya yang terdiri dari 1.250 ribu bank lokal, sekitar 60 persen pangsa pasar kredit di negara berpenduduk 82,5 juta jiwa ini, dikuasai oleh koperasi. Jadi lebih besar dari bank swasta terkenal seperti Deutsche Bank atau Dresdner Bank. DZ Bank sendiri memiliki cabang 14 ribu unit, yang tersebar di seantero Jerman.
DZ Bank telah menjelma
sebagai grup bisnis keuangan raksasa, memayungi sejumlah lembaga keuangan lain,
termasuk perusahaan investasi. Lingkup bisnis yang berkantor pusat di distrik
finansial Frankfurt ini, sesungguhnya sudah jauh menjangkau skala global, antara
lain dengan membuka cabang di sejumlah kota penting dunia, seperti New York,
London, Moskow, Milan, Istambul, Luxemburg, Budapest, Dublin, Madrid, Warsawa,
Zurich, bahkan di Hongkong dan Singapura. Pada 2007, bank koperasi ini mampu
mencetak keuntungan sebesar 1 miliar euro.
Namun, yang lebih penting dari pencapaian kinerja ekonomi, bank koperasi di Jerman sesungguhnya telah memainkan peran sangat vital dalam kebangkitan ekonomi negeri ini, yang nyaris hancur lebur setelah kekalahannya dalam Perang Dunia II dan perang saudara. Ketika itu, aroma kemiskinan menyengat di mana-mana.
Namun, yang lebih penting dari pencapaian kinerja ekonomi, bank koperasi di Jerman sesungguhnya telah memainkan peran sangat vital dalam kebangkitan ekonomi negeri ini, yang nyaris hancur lebur setelah kekalahannya dalam Perang Dunia II dan perang saudara. Ketika itu, aroma kemiskinan menyengat di mana-mana.
Proses recovery ekonomi
memang dilakukan dengan gencar. Namun, faktor penting yang memungkinkan proses
tersebut berjalan mulus dengan hasil yang mencengangkan, adalah kiprah bank
koperasi, yaitu Volksbank dan Raiffeisenbank, yang memang sudah mengakar kuat
di masyarakat. Merekalah yang setia memenuhi kebutuhan rakyat, sehingga keadaan
ekonominya bisa kembali pulih secara mandiri, sesuai dengan misi yang diusung:
Bringing people or companies together to achieve their goals. Jadi, pemerintah
tidak terlalu repot lagi, karena bisa memfokuskan program recovery-nya di
tingkat makro saja.
Peranan bank koperasi
di daerah-daerah pedesaan Jerman, tidak pernah tergantikan apalagi tergusur oleh bank swasta,
meskipun kemudian Jerman berkembang menjadi negara industri dengan basis
liberalisme murni, layaknya negara Eropa Barat. Kontribusinya dalam menciptakan
negara kesejahteraan (welfare state) sangat besar, terutama menyangkut peningkatan
kesejahteraan ekonomi secara merata hingga ke pelosok desa.
Sebagai bank sentral
koperasi, DZ Bank memang bergerak layaknya bank swasta. Namun, dana dan
keuntungan yang berhasil dihimpunnya, sebagian disalurkan ke masyarakat
pedesaan, melalui bank koperasi yang menjadi anggotanya. Bank swasta di Jerman,
bukannya tidak ada yang mau bermain di tingkat pedesaan dan melayani nasabah
kecil. Deutsche Bank, yang termasuk bank terbesar itu, bahkan pernah mempunyai
devisi khusus. Namun, bank swasta akhirnya tak berdaya ketika harus bersaing
dengan jaringan bank koperasi yang sangat luas.
Di Jerman, bank
koperasi memang sudah sangat dekat dengan masyarakat, lantaran memiliki akar
sejarah panjang, dengan rentang 125 tahun. Dalam kurun waktu selama itu, bank
koperasi selalu “mendampingi” rakyat Jerman, terutama dari kalangan menengah
bawah, baik di masa krisis maupun dalam masa peningkatan kemampuan ekonomi.
Misi “menghantarkan masyarakat atau perusahaan dalam mencapai tujuannya”,
memang diwujudkan dalam program nyata, bukan sekadar bahasa iklan.
Di samping memiliki akar sejarah yang panjang, kemampuan bank koperasi di Jerman untuk bertahan dan berkembang hingga saat ini, juga diakibatkan oleh kemampuannya melakukan adaptasi terhadap perubahan yang terjadi, hingga tetap mampu menghadapi persaiangan yang dari masa ke masa kian ketat. Namun, perubahan yang terjadi pada bank koperasi Jerman, tetap membentuk sebuah untaian yang tidak terputus. DZ Bank sendiri baru terbentuk pada 2001, sebagai hasil merger antara dua bank koperasi besar, yaitu GZ Bank dan DG Bank.
Di samping memiliki akar sejarah yang panjang, kemampuan bank koperasi di Jerman untuk bertahan dan berkembang hingga saat ini, juga diakibatkan oleh kemampuannya melakukan adaptasi terhadap perubahan yang terjadi, hingga tetap mampu menghadapi persaiangan yang dari masa ke masa kian ketat. Namun, perubahan yang terjadi pada bank koperasi Jerman, tetap membentuk sebuah untaian yang tidak terputus. DZ Bank sendiri baru terbentuk pada 2001, sebagai hasil merger antara dua bank koperasi besar, yaitu GZ Bank dan DG Bank.
Di Jerman, koperasi
merupakan organisasi ekonomi paling besar, dengan jumlah anggota secara
keseluruhan sekitar 20 juta orang. Bank koperasi sendiri memiliki anggota
sebanyak itu 16 juta orang, dan mempekerjakan 190 ribu orang. Tidak semua bank
koperasi berafiliasi pada DZ Bank. Bank koperasi yang masuk dalam jaringan DZ
Bank, sekitar tiga per empat dari jumlah keseluruhan.
Setelah sukses merambah
sejumlah negara Eropa dan Amerika, sekarang ini DZ Bank siap mengepakkan
sayapnya di wilayah Asia. “Ekonomi Asia sangat prospektif, karena sedang
mengalami pertumbuhan luar biasa,” ujar Heinz Hilget, Deputy CEO DZ Bank.
Ekspansi ke wilayah Asia, didukung oleh pembentukan kantor cabang, yang sudah
ada di sejumlah negara, yaitu Jepang, Hongkong, India, China (Beijing dan
Shanghai), dan Singapura. Khusus untuk langkah-langkah ekspansi ke Asia ini, DZ
Bank telah membentuk tim handal berkekuatan 25 orang, yang dipimpin Mahmood
Jumabhoy, dengan basis di Singapura.
Kesimpulan:
Sebagai tanah tempat
lahirnya koperasi kredit, Jerman
memiliki beberapa bank koperasi yang kinerjanya menjulang tinggi salah satunya DZ Bank, sebagai
bank sentral koperasi. DZ Bank memang bergerak layaknya bank swasta. Dengan
kinerjanya yang menjulang, DZ Bank masuk dalam daftar lima besar bank di
Jerman. Jika digabung dengan jaringannya yang terdiri dari 1.250 ribu bank
lokal, sekitar 60 persen pangsa pasar kredit di negara berpenduduk 82,5 juta
jiwa ini, dikuasai oleh koperasi. Namun, dana dan keuntungan yang berhasil
dihimpunnya, sebagian disalurkan ke masyarakat pedesaan, melalui bank koperasi
yang menjadi anggotanya.
Karena memiliki akar
sejarah panjang, dengan rentang 125 tahun bank koperasi memang sudah sangat
dekat dengan masyarakat di Jerman. Dalam kurun waktu selama itu, bank koperasi
selalu “mendampingi” rakyat Jerman, terutama dari kalangan menengah bawah, baik
di masa krisis maupun dalam masa peningkatan kemampuan ekonomi. Kemampuan bank
koperasi di Jerman untuk bertahan dan berkembang hingga saat ini, dengan
melakukan adaptasi terhadap perubahan yang terjadi, hingga tetap mampu
menghadapi persaiangan yang dari masa ke masa kian ketat. Di Jerman, koperasi
merupakan organisasi ekonomi paling besar, dengan jumlah anggota secara
keseluruhan sekitar 20 juta orang dan tidak semua bank
koperasi berafiliasi pada DZ Bank. Bank koperasi yang masuk dalam jaringan DZ
Bank, sekitar tiga per empat dari jumlah keseluruhan.
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar