Minggu, 26 November 2017

Tugas Softskill "Ekonomi Koperasi"

Koperasi Coop DZ Bank Jerman

Sebagai tanah tempat lahirnya koperasi kredit, Jerman memiliki beberapa bank koperasi yang kinerjanya menjulang tinggi. Salah satunya DZ Bank, yang bercokol dalam daftar lima besar bank di Jerman. Sejarah panjang koperasi kredit di Jerman, tidak berhenti sebatas nostalgia yang hanya indah dikenang. Tapi, benar-benar telah menjadi akar kokoh, yang sanggup menopang perkembangan koperasi di sektor perbankan, hingga menumbuhkan bank koperasi yang bisa melayani rakyat. Di level nasional, bank koperasi tersebut memiliki pusat yang bernama Deustche Zentralgenossenschaftbank (DZ Bank) atau Bank Koperasi Sentral Jerman. 

Dengan kinerjanya yang menjulang, DZ Bank masuk dalam daftar lima besar bank di Jerman. Jika digabung dengan jaringannya yang terdiri dari 1.250 ribu bank lokal, sekitar 60 persen pangsa pasar kredit di negara berpenduduk 82,5 juta jiwa ini, dikuasai oleh koperasi. Jadi lebih besar dari bank swasta terkenal seperti Deutsche Bank atau Dresdner Bank. DZ Bank sendiri memiliki cabang 14 ribu unit, yang tersebar di seantero Jerman.

DZ Bank telah menjelma sebagai grup bisnis keuangan raksasa, memayungi sejumlah lembaga keuangan lain, termasuk perusahaan investasi. Lingkup bisnis yang berkantor pusat di distrik finansial Frankfurt ini, sesungguhnya sudah jauh menjangkau skala global, antara lain dengan membuka cabang di sejumlah kota penting dunia, seperti New York, London, Moskow, Milan, Istambul, Luxemburg, Budapest, Dublin, Madrid, Warsawa, Zurich, bahkan di Hongkong dan Singapura. Pada 2007, bank koperasi ini mampu mencetak keuntungan sebesar 1 miliar euro. 

Namun, yang lebih penting dari pencapaian kinerja ekonomi, bank koperasi di Jerman sesungguhnya telah memainkan peran sangat vital dalam kebangkitan ekonomi negeri ini, yang nyaris hancur lebur setelah kekalahannya dalam Perang Dunia II dan perang saudara. Ketika itu, aroma kemiskinan menyengat di mana-mana.

Proses recovery ekonomi memang dilakukan dengan gencar. Namun, faktor penting yang memungkinkan proses tersebut berjalan mulus dengan hasil yang mencengangkan, adalah kiprah bank koperasi, yaitu Volksbank dan Raiffeisenbank, yang memang sudah mengakar kuat di masyarakat. Merekalah yang setia memenuhi kebutuhan rakyat, sehingga keadaan ekonominya bisa kembali pulih secara mandiri, sesuai dengan misi yang diusung: Bringing people or companies together to achieve their goals. Jadi, pemerintah tidak terlalu repot lagi, karena bisa memfokuskan program recovery-nya di tingkat makro saja.

Peranan bank koperasi di daerah-daerah pedesaan Jerman, tidak pernah tergantikan apalagi tergusur oleh bank swasta, meskipun kemudian Jerman berkembang menjadi negara industri dengan basis liberalisme murni, layaknya negara Eropa Barat. Kontribusinya dalam menciptakan negara kesejahteraan (welfare state) sangat besar, terutama menyangkut peningkatan kese­jahteraan ekonomi secara merata hingga ke pelosok desa.

Sebagai bank sentral koperasi, DZ Bank memang bergerak layaknya bank swasta. Namun, dana dan keuntungan yang berhasil dihimpunnya, sebagian disalurkan ke masyarakat pedesaan, melalui bank koperasi yang menjadi anggotanya. Bank swasta di Jerman, bukannya tidak ada yang mau bermain di tingkat pedesaan dan melayani nasabah kecil. Deutsche Bank, yang termasuk bank terbesar itu, bahkan pernah mempunyai devisi khusus. Namun, bank swasta akhirnya tak berdaya ketika harus bersaing dengan jaringan bank koperasi yang sangat luas.

Di Jerman, bank koperasi memang sudah sangat dekat dengan masyarakat, lantaran memiliki akar sejarah panjang, dengan rentang 125 tahun. Dalam kurun waktu selama itu, bank koperasi selalu “mendampingi” rakyat Jerman, terutama dari kalangan menengah bawah, baik di masa krisis maupun dalam masa pening­katan kemampuan ekonomi. Misi “menghantarkan masyarakat atau perusahaan dalam mencapai tujuannya”, memang diwujudkan dalam program nyata, bukan sekadar bahasa iklan.

Di samping memiliki akar sejarah yang panjang, kemampuan bank koperasi di Jerman untuk bertahan dan berkembang hingga saat ini, juga diakibatkan oleh kemampuannya melakukan adaptasi terhadap perubahan yang terjadi, hingga tetap mampu menghadapi persaiangan yang dari masa ke masa kian ketat. Namun, perubahan yang terjadi pada bank koperasi Jerman, tetap membentuk sebuah untaian yang tidak terputus. DZ Bank sendiri baru terbentuk pada 2001, sebagai hasil merger antara dua bank koperasi besar, yaitu GZ Bank dan DG Bank.

Di Jerman, koperasi merupakan organisasi ekonomi paling besar, dengan jumlah anggota secara keseluruhan se­kitar 20 juta orang. Bank koperasi sendiri memiliki anggota sebanyak itu 16 juta orang, dan mempekerjakan 190 ribu orang. Tidak semua bank koperasi berafiliasi pada DZ Bank. Bank koperasi yang masuk dalam jaringan DZ Bank, sekitar tiga per empat dari jumlah kese­luruhan.

Setelah sukses merambah sejumlah negara Eropa dan Amerika, sekarang ini DZ Bank siap mengepakkan sayapnya di wilayah Asia. “Ekonomi Asia sangat prospektif, karena sedang mengalami pertumbuhan luar biasa,” ujar Heinz Hilget, Deputy CEO DZ Bank. Ekspansi ke wilayah Asia, didukung oleh pembentukan kantor cabang, yang sudah ada di sejumlah negara, yaitu Jepang, Hongkong, India, China (Beijing dan Shanghai), dan Singapura. Khusus untuk langkah-langkah ekspansi ke Asia ini, DZ Bank telah membentuk tim handal berkekuat­an 25 orang, yang dipimpin Mahmood Jumabhoy, dengan basis di Singapura.



Kesimpulan:

Sebagai tanah tempat lahirnya koperasi kredit, Jerman memiliki beberapa bank koperasi yang kinerjanya menjulang tinggi salah satunya DZ Bank, sebagai bank sentral koperasi. DZ Bank memang bergerak layaknya bank swasta. Dengan kinerjanya yang menjulang, DZ Bank masuk dalam daftar lima besar bank di Jerman. Jika digabung dengan jaringannya yang terdiri dari 1.250 ribu bank lokal, sekitar 60 persen pangsa pasar kredit di negara berpenduduk 82,5 juta jiwa ini, dikuasai oleh koperasi. Namun, dana dan keuntungan yang berhasil dihimpunnya, sebagian disalurkan ke masyarakat pedesaan, melalui bank koperasi yang menjadi anggotanya.

Karena memiliki akar sejarah panjang, dengan rentang 125 tahun bank koperasi memang sudah sangat dekat dengan masyarakat di Jerman. Dalam kurun waktu selama itu, bank koperasi selalu “mendampingi” rakyat Jerman, terutama dari kalangan menengah bawah, baik di masa krisis maupun dalam masa peningkatan kemampuan ekonomi. Kemampuan bank koperasi di Jerman untuk bertahan dan berkembang hingga saat ini, dengan melakukan adaptasi terhadap perubahan yang terjadi, hingga tetap mampu menghadapi persaiangan yang dari masa ke masa kian ketat. Di Jerman, koperasi merupakan organisasi ekonomi paling besar, dengan jumlah anggota secara keseluruhan se­kitar 20 juta orang dan tidak semua bank koperasi berafiliasi pada DZ Bank. Bank koperasi yang masuk dalam jaringan DZ Bank, sekitar tiga per empat dari jumlah keseluruhan.



Sumber :

Senin, 16 Oktober 2017

Tugas 1 “Ekonomi Koperasi”

Pemekaran Usaha Dapat Memperkuat Bisnis

Jakarta, KOMPAS – koperasi masih didominasi kegiatan simpan pinjam. Pemekaran usaha koperasi  di berbagai bidang secara terintegrasi dinilai berpotensi memperkuat bisnis koperasi. “ Pemekaran koperasi merupakan terobosan di bidang kelembagaan yang kami anggap sebagai kebutuhan saat ini.” Kata Deputi Bidang Kelembagaan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Meliadi Sembiring dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (13/10).

Meliadi mengatakan, kelembagaan diperlukan untuk megembangkan koperasi agar lebih optimal, efesien, dan efektif. Dengan cara itu, perekonomian anggota koperasi semakin berkembang. Meliadi mengatakan, koperasi tidak hanya dapat melayani kegiatan simpan pinjam bagi anggota. Koperasi juga dapat mengarap bidang atau aspek ekonomi lain yang dibutuhkan anggotanya. “ Apabila koperasi tidak melakukannya, maka pihak lain yang akan memanfaatkannya,” ujar Meliadi.

Dalam kesempatan itu, Suroto dari Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Koperasi mengatakan, pemekaran koperasi mengarah pada konsep konglomerasi sosial mendorong usaha atau bisnis anggota yang terintegrasi dalam satu grup koperasi. “ Intinya, memotivasi atau mendorong koperasi sektor rill. Sebab, sekarang sudah jenuh didominasi koperasi simpan pinjam, “ kata Suroto
Konsep konglomerasi sosial koperasi mendorong anggota menjadi pemilik untuk mendapatkan manfaat dalam bisnis. (CAS)




Sumber : Koran Kompas, Sabtu 14 Oktober 2017 


Analisis :

Judul                          : Pemekaran Usaha Dapat Memperkuat Bisnis
Penerbit                     : Kompas
Tanggal Terbit            : 14 Oktober 2017


Analisis saya terhadap artikel diatas, yang menyatakan bahwa Koperasi berpotensi memperkuat bisnis koperasi. Dengan diadakannya pemekaran koperasi mengarah pada konsep konglomerasi sosial, yaitu mendorong usaha atau bisnis anggota yg terintegrasi dalam satu grup koperasi. Konsep konglomerasi sosial ini dapat mendorong anggota yg menjadi pemilik untuk mendapatkan manfaat dalam bisnis. 

Seperti yang dikatakan oleh Meliadi Sembiring Deputi Bidang Kelembagaan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah bahwa kelembagaan diperlukan mengembangkan koperasi agar lebih optimal, efisien, dan efektif. Jadi, Koperasi tidak hanya dapat melayani kegiatan simpan pinjam namun juga dapat menggarap bidang atau aspek ekonomi yg dibutuhkan oleh anggotanya.

Harapan saya semoga kedepannya setiap koperasi mulai mengadakan pemekaran koperasi ke bidang ekonomi yang dibutuhkan oleh anggotanya. Karena dengan diadakannya konsep konglomerasi sosial, dapat mendorong anggota yg memiliki usaha untuk mendapatkan manfaat dari bisnisnya tersebut.

Minggu, 30 April 2017

Peran Perdangangan Luar Negeri di Indonesia

Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan didalam negeri, maka perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks. Di banyak negara perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Perdagangan internasional juga mendorong industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multiasional.

Sejarah Perdagangan Internasional Indonesia

Indonesia telah mengenal sistem perdagangan internasional sudah sejak berabad-abad lalu dimulai dari dibukanya jalur perdagangan di asia tenggara, seperti india dan china yang merupakan pelopor dari perdagangan yang bersistem internasional di indonesia. Saat itu belum dikenal dengan perjanjian kesepakatan atau MOU yang seperti sekarang ini, tetapi lebih kepada perdagangan yang bebas dalam mencari keuntungan baik dalam pertukaran barang atau barter juga dalam bentuk pertukaran lainnya. Menurut van leur barang-barang yang diperjual-belikan dalam pasar internasional tersebut meliputi barang-barang yang bernilai tinggi, seperti logam mulia, perhiasan, hasil tenunan, barang-barang pecah-belah disamping barang-barang yang digunakan untuk kerajinan.Selain itu juga terdapat berbagai jenis wangi-wangian juga obat-obatan.
Indonesia yang saat itu masih baru mengenal pasar internasional masih belum mempunyai banyak produk yang dijual dalam pasar tersebut, pada masa awal masyarakat pribumi masih tegantung pada hasil bumi seperti cengkeh, pala, dan lada sebagai komoditi ekspor untuk diperjualbelikan dalam arena pasar internasional. Pada masa kerajaan sriwijaya yang mempunyai perekonomian yang cukup maju yang di dukung pula dengan ketak geografis indonesia yang sangat strategis dan dari kerajaan sriwijaya sendiri yang sudah mempunyai pelabuhan sendiri yang dijadikan sebagai tempat berdagang. Pedagang-pedagang dari  benua asia di antaranya seperti india, persia, arab, dan gujarat. Perdagangan  tidak hanya berpusat pada kerajaan sriwijaya saja tetapi juga sebagian kerajaan yang ada di jawa dan sumatera. Pada masa ini sudah mulai dikenal alat tukar berupa emas dan perak bahkan di cirebon sudah memakai alat tukar berupa timah yang disebut picis.
Indonesia mempunyai hubungan perdagangan dengan india sekitar abad ke-V M, sedang indonesia mulai hubungan dagang dengan china setelah china mulai membuka pasarnya ke asia tenggara yang termasuk india tetapi india tidak membiarkan masyarakat indonesia untuk berdagang ke negeri china. Setelah china mempunyai hubungan dengan kerajaan-kerajaan yang ada di indonesia maka terbukalah pasar china untuk indonesia tanpa campur tangan dari india yang menjadi pasar pertama indonesia di kancah internasional. Jalur dagang ini sering disebut dengan jalur dagang sutera, karena barang yang diperjualbelikan kain yang berasal dari india dan ghandara.

Peran Perdangangan Internasional Dalam Perekonomian Indonesia

1. Pengaruh Ekonomis

Pengaruh Ekonomis pada kegiatan Kegiatan Konsumsi


Pengaruh ekonomis perdagangan internasional pada kegiatan konsumsi, antar lain berupa semakin banyaknya jumlah serta pilihan barang yang dapat dikonsumsi. Jika kamu berjalan-jalan di supermarket atau took swalayan, kamu akan melihat berbagai jenis barang yang dipajang. Coba perhatikan kemasan suatu barang dengan teliti. Di sana, biasanya tercantum keterangan tempat asal Negara dari barang tersebut.

Dengan adanya perdagangan internasional, barang yang tersedia di pasar bukan hanya berasal dari dalam negeri tetapi juga dari luar negeri. Kita jadi memiliki lebih banyak pilihan barang yang akan kita konsumsi. Meskipun, uang yang kita miliki sama, namun pilihan barang yang dapat kita beli dengan uang tersebut akan tersedia lebih banyak.

Akibat lainnya dari perdagangan internasional terhadap kegiatan konsumsi ialah timbulnya demonstration effect (pengaruh mencontoh). Misalnya, produk makanan fastfood (cepat saji) yang merupakan kebiasaan makan di Negara lain. Di Negara amerika serikat, makanan fastfood sebenarnya dimaksudkaan untuk memenuhi kebutuhan para pekerja yang tidak mempunyai banyak waktu. Agar mereka dapat makan lebih cepat, dibuatlah makanan cepat saji yang dapat dimakan sambil mengendarai mobil atau sambil bekerja. Manjamunya restoran fastfood di Indonesia merupakan pengaruh dari meniru kebiasaan makan orang luar negeri.

Demonstaration effect dapat menimbulkan efek yang positif maupun negative. Efek positif dan demonstration effect ialah mendorong produksi menjadi lebih banyak. Semakin banyak orang yang tertarik untuk mencoba jenis makanan tersebut maka akan mendorong dibukanya lebih banyak restoran. Sebuah restoran tentu saja membutuhkan banyak hal, misalnya tenaga kerja, sewa temapt, bahan baku, beras dan bumbu-bumbu masak. Berarti bagi Indonesia kegiatan mencontoh mengkonsumsi makanan ceoat saji itu membuka kesempatan usaha atau produksi yang baru. Akan tetapi, demonstration effect juga dapat berpengaruh negative jika kemudian masyarakat terbiasa untuk melakukan kegiatan konsumsi yang berlebihan.

Pengaruh Ekonomis pada kegiatan Produksi

Perdagangan internasional memberikan pengaruh yang besar pada kegiatan produksi. Kita sebelumnya sudah mambahas bahwa perdagangan internasional akan mendorong setiap Negara melakukan spesialisasi sesuai dengan keungulan yang dimilikinya. Spesialisasi yang didasarka pada keungulan, akan membuat suatu Negara berusaha memproduksi dalam kualitas yang lebih baik serta jumlah lebih banyak.

Spesialisasi juga akan mendorong peningkatan produktivitas atau keahlian pekerja. Seorang tukang kayu, misalnya, hasil kerjanya dalam menebang kayu akan lebih baik daripada jika dikerjakan seorang pegawai bank yang tidak pernah menebang kayu. ilustrasi tersebut sama dengan spesialisasi dalam suatu Negara. Semakin spesialis produksi suatu Negara maka semakin tinggi kualitas dan produktivitasnya. Peningkatan produktivitas berarti pekerjaanyalebih baik dan cepat sehingga produksi lebih banyak dan berkualitas. Misalnya, orang swiss terkenal sebagai ahli membuat jam tangan selama berabad-abad. Perdagangan internasional mendorong swiss menspesialisasikan diri untuk mengembangkan industry jam tangannya. Hasilnya sampai saat ini, kualitas jam tangan dari swiss tetap diakui sebagai salah satu yang terbaik di dunia.

 2. Pengaruh Non Ekonomis

Selain pengaruh langsung yang bersifat ekonomis, perdagangan internasioanl juga membawa pengaruh yang tidak langsung dan bersifat nonekonomis. Pengaruh nonekonomis perdagangan internasional meliputi aspek budaya, aspek pendidikan, aspek politik, dan aspek militer.
a.    Perdagangan internasional dapat membuka hubungan budaya antarnegara yang melakukan perdagangan, misalnya dengan mengadakan pertukaran seni budaya antarnegara.
b.    Dalam aspek pendidikan, perdagangan internasional dapat meningkatkan hubungan beasiswa untuk belajar di suatu Negara, atau memberikan bantuan untuk membangun sekolah-sekolah di Negara yang kurang mampu.
c.    Aspek politik dari perdagangan internasional ialah meningkatnya jalinan kerja sama antarnegara yang berdagang.

d.    Perdagangan internasional dapat menjadi pintu pembuka untuk kerja sama antarnegara dalam bidang militer, misalnya untuk mengawasi penyelundupan baran-barang terlarang dan pembajakan yang dapat merugikan kedua belah pihak.

Perkembangan dalam perekonomian internasional ditunjukan oleh dengan adanya peristiwa terjadinya fluktuasi dalam perkembangan output internasional. Output yang dihasilkan dalam perekonomian dunia mengalami siklus bisnis (business cycle). Dalam hal ini output dalam perkembangannya mengalami fluktuasi dari kondisi booming, resesi, depresi dan recovery. Perekonomian dunia dapat mengalami perkembangan dalam naik turun (berfluktuasi) output sesuai dengan dinamika yang terjadi dalam perekonomian masing-masing negara. Dalam situasi perekonomian seperti ini, terjadinya stagflasi merupakan kondisi yang disebabkan karena adanya ketidakseimbangan dalam perekonomian. Dengan kata lain aggregate demand dan aggregate supply belum menemukan titik keseimbangan baik dalam harga, kuantitas, dan output dalam perekonomian.

Perdagangan luar negeri mempunyai pengaruh yang kompleks terhadap sektor produksi dalam negeri yaitu :

     1.    Spesialisasi produksi
Spesialisasi plus dapat meningkatan pendapatan rill masyarakat, tetapi spesialisasi tanpa perdagangan dapat menurunkan pendapatn rill masyarakat. Ada tiga keadaan yang membuat spesialisasi tidak selalu bermanfaat bagi suatu negara. Keadaan ini kemungkinan spesialisasi produksi yang terlalu jauh, artinya ada sektor produksi yang terlalu terpusatkan satu atau dua barang saja. Ketiga keadaan ini yaitu:
a.    Keidakstabilan pasar luar negeri
b.    Keamanan nasional
c.    Dualisme
      2.    Kenaikan (investasi surplus)
Dengan pendapatan rill masyarakat yang lebih tinggi berari negara mampu untuk menyisihkan dana sumber-sumber ekonomi yang lebih besar bagi investasi.
      3.    Vent for surplus
Bahwa pertunbuhan ekonomi terangsang oleh terbukanya daerah pasar yang baru. inti dari proses “Vent For Surplus” ini tetap sama, baik dulu maupun sekarang yaitu: sumber-sumber ekonomi yang tidak bisa dimanfaatkan kecuali apabila ada saluran ke pasar dunia dan apabila modal asing diperkenankan masuk. Perbedaan pokoknya adalah bahwa di masa lampau Negara-negar pemiik sumber-sumber alam tersebut adalah Negara jajahan, sedangkan sekarang adalah Negara merdeka dengan pemerintahan nasionalnya. Kunci daripada apakah proses “Vent For Surplus” ini akan menghasilkan pembangunan ekonomi dalam arti sesungguhnya ataukah hanya “pertumbuhan ekonomi” seperti yang telah terjadi di zaman lampau, terletak ditangan pemerintah nasional. Mereka harus bisa meraih sebagian besar dari manfaat perdagangan yang dihasilkan dan menggunakannya bagi kepentingan pembangunan nasionalnya dalam arti yang sebenarnya
      4.    Kenaikan produktivitas
Produktivitas adalah pengaruh yang sangat penting dalam perdagangan internasional dalam sektor produksi. Dibedakan menjadi tiga sumber utama dari peningkatan produktivitas  dan efesiensi yang timbel oleh adanya perdagangan luar negeri:
a.    Economies of scale
b.    Teknologi baru
c.    Rangsangan persaingan

JENIS-JENIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Perdagangan internasiaonal atau antara negara dapat dilakukan dengan berbagai macam cara diantaranya :
      1.    Ekspor, Dibagi dalam beberapa cara antara lain :
a.    Ekspor Biasa adalah pengiriman barang keluar negri sesuai dengan peraturan yang berlaku, yang ditujukan kepada pembeli di luar negri, mempergunakan L/C dengan ketentuan devisa.
Contohnya : Indonesia menjual hasil bumi, seperti kopi, lada, cengkeh ke Negara lain.
b.    Ekspor Tanpa L/C adalah barang dapat dikirim terlebih dahulu, sedangkan eksportir belum menerima L/C harus ada ijin khusus dari departemen perdagangan.    
     2.    Barter adalah pengiriman barang ke luar negri untuk ditukarkan langsung dengan barang yang dibutuhkan dalam negri. Jenis barter antara lain :
1.    Direct Barter adalah sistem pertukaran barang dengan barang dengan menggunakan alat penetu nilai atau lazim disebut dengan denominator of valuesuatu mata uang asing dan penyelesaiannya dilakukan melalui clearing pada neraca perdagangan antar kedua negara yang bersangkutan.
2.    Switch Barter adalah sistem yang dapat diterapkan bilamana salah satu pihak tidak mungkin memanfaatkan sendiri barang yang akan diterimanya dari pertukaran tersebut, maka negara pengimpor dapat mengambil alih barang tersebut ke negara ketiga yang membutuhkannya.
3.    Counter Purchase adalah suatu sistem perdagangan timbal balik antar dua negara. Sebagai contoh suatu negara yang menjual barang kepada negara lain, mka negara yang bersangkutan juga harus membeli barang dari negara tersebut.
      3.    Konsinyasi (Consignment)
Pengiriman barang dimana belum ada pembeli yang  tertentu di LN. Penjualan barang di luar negri dapat dilaksanakan melalui Pasar Bebas ( Free Market) atau Bursa Dagang ( Commodites Exchange)   dengan  cara lelang. Cara pelaksanaan lelang pada umumnya sebagai berikut :
1.    Pemilik brang menunjuk salah satu broker yang ahli dalah salah satu komoditi.
2.    Broker memeriksa keadaan barang yang akan di lelang terutama mengenai jenis dan jumlah serta mutu dari barang tersebut.
3.    Broker meawarkan harga transaksi atas barang yang akan dijualnya, harga transaksi ini disampaikan kepada pemilik barang.
4.    Jika pelelangan telah dilakukan broker berhak menjual barang yang mendapat tawaran dari pembeli yang sana atau yang melebihi harga lelang.
      4.    Package Deal
Untuk memperluas pasaran hasil kita terutama dengan negara-negara sosialis, pemerintah adakalanya mengadakan perjanjian perdagangan ( rade agreement) dengan salah saru negara. Perjanjian itu menetapkan junlah tertentu dari barang yang akan di ekspor ke negara tersebut dan sebaliknya dari negara itu akan mengimpor sejumlah barang tertentu yang dihasilkan negara tersebut.
      5.    Penyelundupan (Smuggling)
Setiap usaha yang bertujuan memindahkan kekayaan dari satu negara ke negara lain tanpa memenuhi ketentuan yang berlaku.
      6.    Border Crossing
Bagi negara yang berbatasan yang dilakukan dengan persetujuan tertentu (Border Agreement), tujuannya pendudukan perbatasan yang saling berhubungan diberi kemudahan dan kebebasan dalam jumlah tertentu dan wajar.

Faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan internasional

ü  Faktor Alam/ Potensi Alam
ü  Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri
ü  Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara
ü  Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk tersebut.
ü  Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alamiklimtenaga kerjabudaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi.

Dampak positif dan dampak negatif Perdagangan Internasional

Dampak Positif

Ø  Mendorong pertumbuhan ekonomi negara, pemerataan pendapatan masyarakat, dan stabilitas ekonomi nasional.
Ø  Menambahkan devisa negara melalui bea masuk atas ekspor dan impor.
Ø  Mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam negeri, terutamadalam bidang sektor industri dengan munculnya teknologi baru dapat membantu dalam memproduksi barang lebih banyak dengan waktu yang singkat.
Ø  Melalui impor, kebutuhan dalam negara dapat terpenuhi.
Ø  Memperluas lapangan kerja dan kesempatan masyarakat untuk berkeja.
Ø  Mempererat hubungan persaudaraan dan kerjasama antar negara.

Dampak Negatif

Ø  Barang-barang produksi dalam negeri terganggu akibat masuknya barang impor yang dijual lebih murah dalam negeri yang menyebabkan industri dalam negeri mengalami kerugian besar.
Ø  Munculnya ketergantungan dengan negara maju.
Ø  Terjadinya persaingan yang tidak sehat, karena pengaruh perdagangan bebas.
Ø  Bila tidak mampu bersaing maka pertumbuhan perekonomian negara akan semakin rendah dan bertambahnya pengangguran dalam negeri.












Daftar Pusaka


Selasa, 04 April 2017

Pertumbuhan dan Perkembangan Indonesia


Disusun oleh:

Alief Sucianingsih (20216594)
Cut Nurul F (21216653)
Dhea Widia Lestari (21216929)
Faradiva Florensi M.I (22216618)
Ivana Argyanti (23216645)
Liany H Wattimena (24216040)
Novia Eka Nurputri (25216493)
Nurul Saputri (25216633)
Rani Rizkiana (28216047)
Venty Junita Putri (27216511)

                            
 Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi atau economic growth merupakan sebuah proses kenaikan dari output dalam jumlah perkapita yang dilihat dalam jangka yang sangat panjang. Dalam pengertian ini sendiri terbagi atau tiga proses yang dijelaskan sebagai berikut:

1.    Proses, ini menggambarkan pertumbuhan dari ekonomi yang dilihat dari    waktu ke waktu dimana dalam sifatnya yang lebih dinamis
2.    Output dalam jumlah perkapita dalam konsep ini dikatikan dengan Aspek Output Total atau GDP dan juga aspekdari jumlah penduduknya
3.    Jangka panjang. Ini adalah proses yang menunjukkan kecenderungan terjadinya perubahan dari perekonomian dalam jangka waktu yang lebih panjang dan waktu tertentu.

Jika diartikan dengan lebih sederhana maka pertumbuhan ekonomi juga diartikan sebagai kenaikan dari output total dalam waktu yang panjang dimana tanpa anda harus memandang apakah kenaikan ini lebih kecil atau bahkan lebih besar dari jumlah laju pertumbuhan penduduk yang juga ikut turut diikuti dengan pertumbuhan struktural  sesuai dengan perekonomian ataupun tidak.

Pertambahan potensi dalam satu produksi yang besar dari pertambahan hasil produksi yang sebenarnya juga dikatakan dengan lebih sederhana untuk definisi dari pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian maka perkembangan atau pertumbuhan ekonomi menjadi lebih lambat untuk potensinya. Selain itu pertumbuhan ekonomi juga diartikan juga sebagai proses dari kenaikan dari kapasitas produksi dari suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan dari jumlah pendapatan nasional. Sistem perekonomian akan mengalami pertumbuhan jika jumlah balas dari jasa terhadap faktor produksi telah mengalami kenaikan dalam jumlah tertentu jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Perkembangan Ekonomi

Perkembangan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Perkembangan  ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi. Perusahaan adalah salah satunya pengembang ekonomi di negara-negara di dunia pada saat ini . Perusahaan berperan penting dalam pengembangan petumbuhan yang sangat menonjol di berbagai bidang ekonomi. Meskipun dibilang perkembangan ekonomi di dunia atau di suatu negara telah berkembang , namun patut di perhatikan juga tetap ada kelas-kelas di bidang ekonomi yang bertumbuh tersebut.

Pertumbuhan Dan Perkembangan Ekonomi

Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi memiliki arti yang berbeda. Jika pertumbuhan ekonomi adalah kondisi dimana salah satu indikator salah satu indikator keberhasilan pembangunan. Dengan demikian maka tingginya pertumbuhan ekonomi biasanya akan makin tinggi pula karena kesejahteraan masyarakat. Tentu saja ini akan mempengaruhi pendapatan anda.

Perkembangan ekonomi sendiri adalah kenaikan dalam jangka panjang dari satu negara untuk menyediakan banyak barang ekonomi yang dibutuhkan sesuai dengan jumlah pendudukan. Dan kemampuan sebuah negara yang bisa mengembangkan ini biasanya dilihat dari kemajuan dari bidang teknologi penyesuaian dari lembaga dan juga ideologi.

Contoh kasus pertumbuhan ekonomi

Melemahnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat dan Eropa, mulai berimbas ke Indonesia, dengan turunnya ekspor. Meski pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2012 masih bisa mencapai 6,23% (YoY) dan merupakan salah satu yang tertinggi di Asia setelah China yang tumbuh sebesar 7,8% (YoY), namun lebih rendah dari asumsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2012 sebesar 6,5%. Pertumbuhan ini juga lebih rendah dibandingkan tahun 2011 yang mampu mencapai 6,5%. Adapun nilai PDB Indonesia atas dasar harga konstan 2000 pada tahun 2012 mencapai IDR 2.618,1 trilyun, naik sebesar IDR 153,4 trilyun dibandingkan tahun 2011 yang mencapai IDR 2.464,7 trilyun. 

Pendapat kami mengenai pertumbuhan ekonomi

Perekonomian Indonesia pada saat pertama kali merdeka sangat buruk, hal ini karena tingkat inflasi yang sangat tinggi, penyebabnya adalah pada saat itu beredar lebih dari satu mata uang yaitu mata uang De Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda, dan mata uang pendudukan Jepang. Dengan keadaan perekonomian yang seperti ini sangatlah buruk bagi kelangsungan perekonomian Negara Indonesia.

Yang menyebabkan perekonomian Indonesia sangat buruk selain inflasi adalah karena Indonesia dijajah oleh Portugis, Belanda, Inggris, dan Jepang dalam jangka waktu yang amat lama, kurang lebih 350 tahun. Mereka mengeksploitasi kekayaan alam negeri ini dengan skala yang sangat besar. Pada saat itu para penjajah dengan seenaknya menentukan sistem perekonomian negeri ini, misalnya “cultuurstelste” yang membuat keringat rakyat kita pada saat itu terkuras habis dan tentunya hasil dari kerja keras mereka tidak sebanding dengan apa yang mereka dapatkan terlebih sistem kerja paksa “rodi” saat itu masih berlaku. Pada masa demokrasi liberal perekonomian Indonesia kian terpuruk. Perekonomian diserahkan seutuhnya kepada pasar. Padahal saat itu pengusaha pribumi masih sangat lemah, dan akibatnya mereka kalah bersaing dengan pengusaha nonpribumi.

Dari tahun ke tahun Indonesia berjuang demi memperbaiki perekonomiannya hingga saat ini, dan tentunya ini bukanlah merupakan pekerjaan yang mudah. Banyak usaha yang dilakukan dalam rangka memperbaiki perekonomian Indonesia. Misal pada saat pemerintahan SBY tahun 2006 yang menaikan harga BBM (mencabut subsidi BBM) dan BLT (Bantuan Langsung Tunai). Hal ini banyak mengundang kontroversi dari berbagai kalangan. Yang sangat jelas terlihat adalah program BLT. Bantuan tunai dari pemerintah justru tidak sampai ke tangan rakyat yang membutuhkan secara menyeluruh. Banyak dari rakyat kecil yang tidak menikmati bantuan tunai dari pemerintah itu. Secara umum, perekonomian Indonesia pada tahun 2010 menunjukkan prestasi yang cukup baik. Sebagai negara yang mampu mencapai pertumbuhan positif selama masa krisis finansial global, Indonesia semakin mendapat kepercayaan di mata dunia Internasional.

Namun, Kualitas pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini masih rendah. Pertumbuhan ekonomi Indonesia memang cukup tinggi, akan tetapi efek masyarakatnya terlalu rendah. Setap satu persen pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya menyerap 250 ribu tenaga kerja baru. Hal ini yang menyebabkan masih tingginya tingkat pengangguran. Menjadi suatu pekerjaan rumah untuk pemerintah untuk memperbaiki kualitas pertumbuhan ekonomi Indonesia. Salah satunya caranya adalah dengan memperkuat kembali industri nasional, terutama di sektor manufaktur dan agroindustri. Reindustrialisasi ini bisa dilakukan dengan menyokong pertumbuhan industri nasional melalui perbaikan infrastruktur, perbaikan birokrasi, dan pemberian bantuan modal bagi industri yang membutuhkan.




Daftar Pustaka: