Perdagangan internasional adalah perdagangan yang
dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar
kesepakatan bersama. Bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan didalam
negeri, maka perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks. Di banyak
negara perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk
meningkatkan GDP. Perdagangan internasional juga mendorong industrialisasi,
kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multiasional.
Sejarah Perdagangan Internasional Indonesia
Indonesia telah mengenal sistem perdagangan internasional
sudah sejak berabad-abad lalu dimulai dari dibukanya jalur perdagangan di asia
tenggara, seperti india dan china yang merupakan pelopor dari perdagangan yang
bersistem internasional di indonesia. Saat itu belum dikenal dengan perjanjian
kesepakatan atau MOU yang seperti sekarang ini, tetapi lebih kepada perdagangan
yang bebas dalam mencari keuntungan baik dalam pertukaran barang atau barter
juga dalam bentuk pertukaran lainnya. Menurut van leur barang-barang yang
diperjual-belikan dalam pasar internasional tersebut meliputi barang-barang
yang bernilai tinggi, seperti logam mulia, perhiasan, hasil tenunan,
barang-barang pecah-belah disamping barang-barang yang digunakan untuk
kerajinan.Selain itu juga terdapat berbagai jenis wangi-wangian juga
obat-obatan.
Indonesia yang saat itu masih baru mengenal pasar
internasional masih belum mempunyai banyak produk yang dijual dalam pasar
tersebut, pada masa awal masyarakat pribumi masih tegantung pada hasil bumi
seperti cengkeh, pala, dan lada sebagai komoditi ekspor untuk diperjualbelikan
dalam arena pasar internasional. Pada masa kerajaan sriwijaya yang mempunyai
perekonomian yang cukup maju yang di dukung pula dengan ketak geografis
indonesia yang sangat strategis dan dari kerajaan sriwijaya sendiri yang sudah
mempunyai pelabuhan sendiri yang dijadikan sebagai tempat berdagang.
Pedagang-pedagang dari benua asia di
antaranya seperti india, persia, arab, dan gujarat. Perdagangan tidak hanya berpusat pada kerajaan sriwijaya
saja tetapi juga sebagian kerajaan yang ada di jawa dan sumatera. Pada masa ini
sudah mulai dikenal alat tukar berupa emas dan perak bahkan di cirebon sudah
memakai alat tukar berupa timah yang disebut picis.
Indonesia mempunyai hubungan perdagangan dengan india
sekitar abad ke-V M, sedang indonesia mulai hubungan dagang dengan china
setelah china mulai membuka pasarnya ke asia tenggara yang termasuk india
tetapi india tidak membiarkan masyarakat indonesia untuk berdagang ke negeri
china. Setelah china mempunyai hubungan dengan kerajaan-kerajaan yang ada di
indonesia maka terbukalah pasar china untuk indonesia tanpa campur tangan dari
india yang menjadi pasar pertama indonesia di kancah internasional. Jalur dagang
ini sering disebut dengan jalur dagang sutera, karena barang yang
diperjualbelikan kain yang berasal dari india dan ghandara.
Peran Perdangangan Internasional Dalam Perekonomian Indonesia
1. Pengaruh
Ekonomis
Pengaruh Ekonomis pada kegiatan Kegiatan Konsumsi
Pengaruh ekonomis perdagangan
internasional pada kegiatan konsumsi, antar lain berupa semakin banyaknya
jumlah serta pilihan barang yang dapat dikonsumsi. Jika kamu berjalan-jalan di
supermarket atau took swalayan, kamu akan melihat berbagai jenis barang yang
dipajang. Coba perhatikan kemasan suatu barang dengan teliti. Di sana, biasanya
tercantum keterangan tempat asal Negara dari barang tersebut.
Dengan adanya perdagangan
internasional, barang yang tersedia di pasar bukan hanya berasal dari dalam
negeri tetapi juga dari luar negeri. Kita jadi memiliki lebih banyak pilihan
barang yang akan kita konsumsi. Meskipun, uang yang kita miliki sama, namun
pilihan barang yang dapat kita beli dengan uang tersebut akan tersedia lebih
banyak.
Akibat lainnya dari perdagangan
internasional terhadap kegiatan konsumsi ialah timbulnya demonstration effect
(pengaruh mencontoh). Misalnya, produk makanan fastfood (cepat saji) yang
merupakan kebiasaan makan di Negara lain. Di Negara amerika serikat, makanan
fastfood sebenarnya dimaksudkaan untuk memenuhi kebutuhan para pekerja yang
tidak mempunyai banyak waktu. Agar mereka dapat makan lebih cepat, dibuatlah
makanan cepat saji yang dapat dimakan sambil mengendarai mobil atau sambil
bekerja. Manjamunya restoran fastfood di Indonesia merupakan pengaruh dari
meniru kebiasaan makan orang luar negeri.
Demonstaration effect dapat
menimbulkan efek yang positif maupun negative. Efek positif dan demonstration
effect ialah mendorong produksi menjadi lebih banyak. Semakin banyak orang yang
tertarik untuk mencoba jenis makanan tersebut maka akan mendorong dibukanya
lebih banyak restoran. Sebuah restoran tentu saja membutuhkan banyak hal,
misalnya tenaga kerja, sewa temapt, bahan baku, beras dan bumbu-bumbu masak.
Berarti bagi Indonesia kegiatan mencontoh mengkonsumsi makanan ceoat saji itu
membuka kesempatan usaha atau produksi yang baru. Akan tetapi, demonstration
effect juga dapat berpengaruh negative jika kemudian masyarakat terbiasa untuk melakukan
kegiatan konsumsi yang berlebihan.
Pengaruh Ekonomis pada kegiatan Produksi
Pengaruh Ekonomis pada kegiatan Produksi
Perdagangan internasional memberikan
pengaruh yang besar pada kegiatan produksi. Kita sebelumnya sudah mambahas
bahwa perdagangan internasional akan mendorong setiap Negara melakukan
spesialisasi sesuai dengan keungulan yang dimilikinya. Spesialisasi yang
didasarka pada keungulan, akan membuat suatu Negara berusaha memproduksi dalam
kualitas yang lebih baik serta jumlah lebih banyak.
Spesialisasi juga akan mendorong peningkatan
produktivitas atau keahlian pekerja. Seorang tukang kayu, misalnya, hasil
kerjanya dalam menebang kayu akan lebih baik daripada jika dikerjakan seorang
pegawai bank yang tidak pernah menebang kayu. ilustrasi tersebut sama dengan
spesialisasi dalam suatu Negara. Semakin spesialis produksi suatu Negara maka
semakin tinggi kualitas dan produktivitasnya. Peningkatan produktivitas berarti
pekerjaanyalebih baik dan cepat sehingga produksi lebih banyak dan berkualitas.
Misalnya, orang swiss terkenal sebagai ahli membuat jam tangan selama
berabad-abad. Perdagangan internasional mendorong swiss menspesialisasikan diri
untuk mengembangkan industry jam tangannya. Hasilnya sampai saat ini, kualitas
jam tangan dari swiss tetap diakui sebagai salah satu yang terbaik di dunia.
2. Pengaruh Non Ekonomis
Selain pengaruh langsung yang
bersifat ekonomis, perdagangan internasioanl juga membawa pengaruh yang tidak
langsung dan bersifat nonekonomis. Pengaruh nonekonomis perdagangan
internasional meliputi aspek budaya, aspek pendidikan, aspek politik, dan aspek
militer.
a.
Perdagangan internasional dapat membuka hubungan budaya
antarnegara yang melakukan perdagangan, misalnya dengan mengadakan pertukaran
seni budaya antarnegara.
b.
Dalam aspek pendidikan, perdagangan internasional dapat
meningkatkan hubungan beasiswa untuk belajar di suatu Negara, atau memberikan
bantuan untuk membangun sekolah-sekolah di Negara yang kurang mampu.
c.
Aspek politik dari perdagangan internasional ialah
meningkatnya jalinan kerja sama antarnegara yang berdagang.
d.
Perdagangan internasional dapat menjadi pintu pembuka
untuk kerja sama antarnegara dalam bidang militer, misalnya untuk mengawasi
penyelundupan baran-barang terlarang dan pembajakan yang dapat merugikan kedua
belah pihak.
Perkembangan dalam perekonomian
internasional ditunjukan oleh dengan adanya peristiwa terjadinya fluktuasi
dalam perkembangan output internasional. Output yang dihasilkan dalam
perekonomian dunia mengalami siklus bisnis (business cycle). Dalam hal ini
output dalam perkembangannya mengalami fluktuasi dari kondisi booming, resesi,
depresi dan recovery. Perekonomian dunia dapat mengalami perkembangan dalam
naik turun (berfluktuasi) output sesuai dengan dinamika yang terjadi dalam
perekonomian masing-masing negara. Dalam situasi perekonomian seperti ini,
terjadinya stagflasi merupakan kondisi yang disebabkan karena adanya
ketidakseimbangan dalam perekonomian. Dengan kata lain aggregate demand dan
aggregate supply belum menemukan titik keseimbangan baik dalam harga,
kuantitas, dan output dalam perekonomian.
Perdagangan
luar negeri mempunyai pengaruh yang kompleks terhadap sektor produksi dalam
negeri yaitu :
1. Spesialisasi produksi
Spesialisasi plus dapat meningkatan pendapatan rill
masyarakat, tetapi spesialisasi tanpa perdagangan dapat menurunkan pendapatn
rill masyarakat. Ada tiga keadaan yang membuat spesialisasi tidak selalu
bermanfaat bagi suatu negara. Keadaan ini kemungkinan spesialisasi produksi
yang terlalu jauh, artinya ada sektor produksi yang terlalu terpusatkan satu
atau dua barang saja. Ketiga keadaan ini yaitu:
a. Keidakstabilan pasar luar negeri
b. Keamanan nasional
c. Dualisme
2. Kenaikan (investasi surplus)
Dengan pendapatan rill masyarakat yang lebih tinggi
berari negara mampu untuk menyisihkan dana sumber-sumber ekonomi yang lebih
besar bagi investasi.
3. Vent for surplus
Bahwa pertunbuhan ekonomi terangsang oleh terbukanya
daerah pasar yang baru. inti dari proses “Vent For Surplus” ini tetap sama,
baik dulu maupun sekarang yaitu: sumber-sumber ekonomi yang tidak bisa
dimanfaatkan kecuali apabila ada saluran ke pasar dunia dan apabila modal asing
diperkenankan masuk. Perbedaan pokoknya adalah bahwa di masa lampau
Negara-negar pemiik sumber-sumber alam tersebut adalah Negara jajahan,
sedangkan sekarang adalah Negara merdeka dengan pemerintahan nasionalnya. Kunci
daripada apakah proses “Vent For Surplus” ini akan menghasilkan pembangunan
ekonomi dalam arti sesungguhnya ataukah hanya “pertumbuhan ekonomi” seperti
yang telah terjadi di zaman lampau, terletak ditangan pemerintah nasional.
Mereka harus bisa meraih sebagian besar dari manfaat perdagangan yang dihasilkan
dan menggunakannya bagi kepentingan pembangunan nasionalnya dalam arti yang
sebenarnya
4. Kenaikan produktivitas
Produktivitas adalah pengaruh yang sangat penting dalam
perdagangan internasional dalam sektor produksi. Dibedakan menjadi tiga sumber
utama dari peningkatan produktivitas dan
efesiensi yang timbel oleh adanya perdagangan luar negeri:
a. Economies of scale
b. Teknologi baru
c. Rangsangan persaingan
JENIS-JENIS
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Perdagangan internasiaonal atau antara negara dapat
dilakukan dengan berbagai macam cara diantaranya :
1. Ekspor, Dibagi dalam beberapa cara antara lain :
a. Ekspor Biasa adalah pengiriman barang keluar negri sesuai
dengan peraturan yang berlaku, yang ditujukan kepada pembeli di luar negri,
mempergunakan L/C dengan ketentuan devisa.
Contohnya : Indonesia menjual hasil bumi, seperti kopi, lada,
cengkeh ke Negara lain.
b. Ekspor Tanpa L/C adalah barang dapat dikirim terlebih
dahulu, sedangkan eksportir belum menerima L/C harus ada ijin khusus dari
departemen perdagangan.
2. Barter adalah pengiriman barang ke luar negri untuk
ditukarkan langsung dengan barang yang dibutuhkan dalam negri. Jenis barter
antara lain :
1. Direct Barter adalah sistem pertukaran barang dengan
barang dengan menggunakan alat penetu nilai atau lazim disebut dengan
denominator of valuesuatu mata uang asing dan penyelesaiannya dilakukan melalui
clearing pada neraca perdagangan antar kedua negara yang bersangkutan.
2. Switch Barter adalah sistem yang dapat diterapkan
bilamana salah satu pihak tidak mungkin memanfaatkan sendiri barang yang akan
diterimanya dari pertukaran tersebut, maka negara pengimpor dapat mengambil
alih barang tersebut ke negara ketiga yang membutuhkannya.
3. Counter Purchase adalah suatu sistem perdagangan timbal
balik antar dua negara. Sebagai contoh suatu negara yang menjual barang kepada
negara lain, mka negara yang bersangkutan juga harus membeli barang dari negara
tersebut.
3. Konsinyasi (Consignment)
Pengiriman
barang dimana belum ada pembeli yang
tertentu di LN. Penjualan barang di luar negri dapat dilaksanakan
melalui Pasar Bebas ( Free Market) atau Bursa Dagang ( Commodites Exchange) dengan
cara lelang. Cara pelaksanaan lelang pada umumnya sebagai berikut :
1. Pemilik brang menunjuk salah satu broker yang ahli dalah
salah satu komoditi.
2. Broker memeriksa keadaan barang yang akan di lelang
terutama mengenai jenis dan jumlah serta mutu dari barang tersebut.
3. Broker meawarkan harga transaksi atas barang yang akan
dijualnya, harga transaksi ini disampaikan kepada pemilik barang.
4. Jika pelelangan telah dilakukan broker berhak menjual
barang yang mendapat tawaran dari pembeli yang sana atau yang melebihi harga
lelang.
4. Package Deal
Untuk memperluas pasaran hasil kita terutama dengan
negara-negara sosialis, pemerintah adakalanya mengadakan perjanjian perdagangan
( rade agreement) dengan salah saru negara. Perjanjian itu menetapkan junlah
tertentu dari barang yang akan di ekspor ke negara tersebut dan sebaliknya dari
negara itu akan mengimpor sejumlah barang tertentu yang dihasilkan negara
tersebut.
5. Penyelundupan (Smuggling)
Setiap usaha yang bertujuan memindahkan kekayaan dari
satu negara ke negara lain tanpa memenuhi ketentuan yang berlaku.
6. Border Crossing
Bagi negara yang berbatasan yang dilakukan dengan
persetujuan tertentu (Border Agreement), tujuannya pendudukan perbatasan yang
saling berhubungan diberi kemudahan dan kebebasan dalam jumlah tertentu dan
wajar.
Faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan
internasional
ü Faktor Alam/ Potensi Alam
ü Untuk memenuhi kebutuhan barang dan
jasa dalam negeri
ü Keinginan memperoleh keuntungan dan
meningkatkan pendapatan negara
ü Adanya kelebihan produk dalam negeri
sehingga perlu pasar baru
untuk menjual produk tersebut.
ü Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya
alam, iklim, tenaga kerja, budaya,
dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan
adanya keterbatasan produksi.
Dampak
positif dan dampak negatif Perdagangan Internasional
Dampak Positif
Ø
Mendorong
pertumbuhan ekonomi negara, pemerataan pendapatan masyarakat, dan stabilitas
ekonomi nasional.
Ø
Menambahkan
devisa negara melalui bea masuk atas ekspor dan impor.
Ø
Mendorong
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam negeri, terutamadalam bidang
sektor industri dengan munculnya teknologi baru dapat membantu dalam
memproduksi barang lebih banyak dengan waktu yang singkat.
Ø
Melalui
impor, kebutuhan dalam negara dapat terpenuhi.
Ø
Memperluas
lapangan kerja dan kesempatan masyarakat untuk berkeja.
Ø
Mempererat
hubungan persaudaraan dan kerjasama antar negara.
Dampak Negatif
Ø
Barang-barang
produksi dalam negeri terganggu akibat masuknya barang impor yang dijual lebih
murah dalam negeri yang menyebabkan industri dalam negeri mengalami kerugian
besar.
Ø
Munculnya
ketergantungan dengan negara maju.
Ø
Terjadinya
persaingan yang tidak sehat, karena pengaruh perdagangan bebas.
Ø
Bila
tidak mampu bersaing maka pertumbuhan perekonomian negara akan semakin rendah
dan bertambahnya pengangguran dalam negeri.
Daftar Pusaka
0 komentar:
Posting Komentar